Bisa Kau Anggap Puisi | PENDAKIAN BUKIT MONGKRANG 2194 MDPL
 |
| (Buku Mongkrang) |
Udara dingin pagi itu mulai menyapa kami. Kabut pun mulai bergerak melukiskan raga, bahkan menutup diantara teguhnya ciptaan Nya.
Langkah kami mulai beranjak dari kepenasaran. Menyusuri jalanan perkebunan warga. Sesekali kami memandangi puncak yang mulai tertutup kabut. Di sana nampak hijau bebukitan, bahkan pos pos bangunan yang ada di atas selalu terekspos oleh mata.
Kami pun tiba di pintu masuk menuju puncak pendakian. Di situ tertulis Bukit Mongkrang. Tulisan yang terpampang di tempat sederhana. Walau begitu setiap orang pasti melewati jalur itu.
"Nek Kesel Leren Gak Popo, Tapi Ojo Terus Mutung Medun" tulisan itu membuat hati dan langkah ku terus bergerak menuju puncak. Sesekali kami bersimpangan dengan pendaki yang turun dari puncak. Ada kebiasaan saat pendakian. Mungkin itu sebagai budaya bagi para pendaki. Saling tegur sapa "Monggo" bahkan saling menyemangati "semangat-semangat" sebentar lagi sampai di puncak.
Setiap pos kami berhenti sejenak untuk sekedar melepas lelah. Tak ketinggalan mengabadikan momen yang berkesan dengan landscape Gunung Lawu yang menjulang gagah. Disitu terlihat jelas kawah candradimuka mengeluarkan kepulan asap yang membumbung.
Satu dua tiga pos terlewati, tibalah di puncak candi 1. Disitu udara semakin membekukan raga yang mulai senyap. Walau begitu puncak itu menjadi bagian awal untuk capai puncak selanjutnya. Terpampang tulisan penunjuk arah "Puncak Mongkrang, Candi 1, dan Candi 2" serta "Tresnaning Jagad Eling Marang Gusti atau Cinta Dunia Ingat Pada Tuhan".
Puas menikmati eksotisme di puncak candi 1 selanjutnya kami beranjak dan melanjutkan menuju puncak Candi 2. Perjalanan kami melewati rerumputan ilalang yang melambai-lambai. Sorot matahari sesekali melukiskan raga kami.
 |
| (Bukit Mongkrang) |
Tibalah di puncak Candi 2 setelah menyusuri lembah antara Candi 1 dan Candi 2. Di tempat ini terlukis kata "Candi 2 MT Mongkrang 2194 Mdpl S'enja Andvanture" yang terpasang bersama sang merah putih.
Itulah perjalanan ku, rintangan, tanjakan, turunan, suka dan duka, cita dan realita, di akhir tahun. Ini cuma sepotong kisah di akhir tahun. Hari ini kisah dan kasih kehidupan itu sudah kita mulai di lembaran baru. Seperti yang kutuliskan di sepotong buku "Selamat Tahun Baru 2022 Bukit Mongkrang 2194 Mdpl"