GAJAH GAJAHAN
Gajah gajahan merupakan seni tradisional yang berasal dari Kabupaten Ponorogo. Dalam pertunjukannya biasanya pada saat orang mempunyai hajat kemudian menanggap Gajah gajahan. Pada saat pertunjukan diiringi dengan alat musik tradisional diantaranya bedug, kendang, saron, kentongan, dan kecer. Berlangsungnya acara juga diiringi dengan sholawat. Tidak ada aturan ataupun pakem yang melekat dalam kesenian Gajah gajahan, namun sesuai dengan kondisi dari tim atau kelompok sendiri. Selain itu Gajah gajahan sebagai seni yang menghibur bagi masyarakat juga sebagai ukhuwah untuk mempererat tali persaudaraan.
Dalam memainkannya kesenian tersebut dilakukan oleh dua orang yang menggerakkan Gajah gajahan, namun pada saat ini ada inovasi dengan menggantinya dengan roda pada bagian depan sehingga hanya satu yang memainkan yaitu dibelakang. Pada saat iring iringan, ada anak anak yang menaiki Gajah gajahan sambil menari yang di rias seperti penari jathil pada kesenian reog. Para pemain dalam tim atau kelompok Gajah gajahan menggunakan pakaian hitam atau kurang lebih seperti seperti penadon dalam kesenian Reog Ponorogo. Pertunjukan ini biasanya dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam dengan mengelilingi lingkungan yang mempunyai hajat. Saat iring iringan para tim dari Gajah gajahan dan masyarakat ikut berjoget mengikuti dibelakangnya. Dengan iringan musik tradisional membuat para penikmatnya terbawa oleh kekhasan dari seni Gajah gajahan.
Gajah gajahan di era modern ini mulai luntur dan sulit di temui karena berbagai alasan, mulai dari kepengurusan, kaderisasi, dan kurang tertariknya generasi muda dalam melestarikan budaya. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus seyogyanya kita semua senantiasa menjaga dan ikut serta dalam melestarikan budaya leluhur. pna/as/16/11/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar