LENTERA KEHIDUPAN

Minggu, 03 November 2019

PUISI | PANANGGUNGAN

*PANANGGUNGAN*


Pananggungan bagi kita adalah tanggungjawab
Keteguhan sang pemimpi bergulat dalam jiwa.
Rasa gigih jadi pemantik gapai setapak tangga ikatan.
Peta pendakian senada arah puncak perjuangan.
Senang susah duka lara kan jadi ramuan kehidupan

Kau aku cita itu selaksa ketangguhan Gunung Pananggungan.
Engkau Menjulang tinggi mengkokohkan diri.
Penuh teka teki
Kemistisanpun mengiringi rona keindahannya, bak cerita kami yang telah meramu menjadi kekuatan cinta.
Sepenanggungan di Pananggungan kan jadi tanggungjawab.

#as/03/11/19_Pananggungan

Rabu, 23 Oktober 2019

PUISI | "KEHANGATAN KOPI"



*KEHANGATAN KOPI*

(Image: dokpri)

Kehangatan kopi bersedu dengan keharuman.

Aroma membumbung tinggi bak asap pabrik gula pagotan. 

Aku seruput lewat pinggir cangkir gelasku.

Kenikmatanpun terasa, mengobati kemurungan hati yang tak kunjung sirna.

Aku dan kau pasti tahu, sepahit pahitnya kehidupan pasti ada setetes kemanisan.




Mangunan, 23/10/2019


Sabtu, 31 Agustus 2019

BULAN MUHARRAM (MALAM SATU SYURO) DALAM BINGKAI TRADISI MAPAK TANGGAL



"MAPAK TANGGAL"

(doc pribadi)


Mapak Tanggal, mungkin sebagian orang masih awam mendengar hal tersebut. Mapak Tanggal sendiri yaitu memperingati Bulan Muharram (tahun baru Islam) dan atau disebut juga malam satu suro (masyarakat Jawa). Bulan Muharram sendiri merupakan salah satu bulan dalam penanggalan islam dan merupakan salah satu dari 4 bulan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) yang dimuliakan oleh Allah SWT selain "bulan ramadhan". Dan jangan lupa! kita setelah Shalat Ashar dianjurkan membaca doa akhir tahun dan setelah Shalat Maghrib membaca doa awal tahun.

Dalam tradisi Mapak Tanggal biasanya orang Jawa membuat takir yang bersisi nasi kuning beserta macam-macam lauk didalamnya (masih banyak lagi tradisi yang dilakukan di bulan muharram). Takir sendiri biasanya di bawa ke mushola atau masjid untuk disajikan dan di do'akan setelah shalat Maghrib. 

Sebagai orang Islam  sepantasnya kita menjunjung  dan menjaga tradisi. Di mana para wali terdahulu (walisongo) menyebarkan agama Islam dengan kultur budaya dan agama membaur menjadi satu. Tradisi Mapak Tanggal juga sebagai wujud rasa syukur atas dipertemukannya tahun baru islam dan ajang untuk introspeksi diri apa yang sudah kita lakukan di tahun sebelumnya serta membuka lembaran baru guna menapaki perjalanan di tahun depan yang lebih baik. (pna/ahmadsofyan)

#Tahun Baru Islam
#Suronan

Senin, 26 Agustus 2019

Dukuh. Pilang RT 01/RW 04 Desa. Tulung Kec. Sampung || Semangat Kebersamaan Menuju SDM Unggul Indonesia Maju


*SEMANGAT KEBERSAMAAN MENUJU SDM UNGGUL INDONESIA MAJU*

(doc. warga RT 01/RW 04 Dkh. Pilang)

"Tujuh belas agustus tahun empat lima, Itulah hari kemerdekaan kita". Ya, sepenggal lagu nasional ciptaan H. Mutahar ini sudah pasti sering di dengar dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Suasana kemerdekaan sangat tertancap kuat di bulan agustus ini. Sebagai pemuda seyogyanya kita syukuri atas kemerdekaan Indonesia ke 74 tahun ini dengan semangat kebersamaan, yaitu (REMAS) Remaja Musholla Al Mustaqim RT 01/RW 04 Dkh. Pilang Ds. Tulung Kec. Sampung dengan mengadakan perlombaaan 17 an. Perlombaan tersebut khusus warga RT 01 Dkh. Pilang,  tepat pukul 13.30 wib nampak para warga berbondong bondong menuju pelataran musholla.

Sebelum perlombaan di mulai semua warga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu 17 Agustus 45 sebagai wujud rasa nasionalisme serta tak lupa doa di panjatkan untuk memperlancar jalannya perlombaan.

Perlombaan yang diadakan Hari Minggu, 25 Agustus 2019 di Pelataran musholla al Mustaqim di bagi menjadi 2 kategori.
Pertama, lomba anak-anak terdiri dari lomba kelereng dan memasukkan paku dalam botol. Tampak peserta sangat antusias mengikuti perlombaan tersebut. Suara sorak sorak menyemangati para peserta. Tampak wajah tegang para peserta, banyak kelereng yang jatuh ketika hampir finish.

(Lomba Kelereng- Tengah. Dika nampak tegang saat kelerengnya terjatuh)


(Memasukkan paku dalam botol)

Kedua, lomba dewasa yang di ikuti oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Dalam perlombaan ini terdiri dari dua jenis perlombaan. Khusus untuk ibu ibu lomba rebutan kursi sambil joget di iringi dengan musik yang di ikuti 4 kelompok.


(Lomba rebutan kursi sambil joget)

Untuk bapak-bapak lomba makan kerupuk dengan tali di ikat di kaki. Tampak para bapak bapak kesulitan dalam lomba ini. Ketika kaki di angkat maka kerupuk ke bawah dan akan mudah untuk di makan begitu sebaliknya maka akan kesulitan.


(Lomba makan kerupuk)

Di akhir acara yaitu penyerahan hadiah perlombaan kepada para pemenang lomba.


(Penyerahan hadiah lomba anak-anak)

(Penyerahan hadiah lomba bapak bapak)

(Penyerahan hadiah lomba ibu ibu)


"Semoga acara ini dapat menjaga persatuan dan kerukunan khususnya kepada warga RT 01/RW 04. Besar harapan acara ini dapat tingkatkan dan dilaksanakan setiap tahunnya." ujar ketua Panitia M. Fikri Romdhoni. (Pna/ahmadsofyan)

#RT 01/RW 04 Dkh Pilang Ds. Tulung
#SDM Unggul✨👍 
#Indonesia Maju🇲🇨


Rabu, 14 Agustus 2019

PUISI | PERJALALAN

PERJALALAN
(doc.pribadiachsa)

ketika matahari menampakkan senyumnya, disitulah perjalalan dimulai.

Langkah roda kecil berjalan dengan balutan debu yang menyelimuti kami.

Pohon Sawit, Pinang, dan Pisang berjajar disepanjang jalan, hingga menyambut dengan kehangatan.

Tibalah di kota kecil penuh arti, dengan keberagaman di dalamnya.

Tentang arti keikhlasan, tanggung jawab dan perjuangan tuk meraih cita.

@KualaTungkal_TanJaB#18-07-19
(ahmadsofyan)